Kita semua tahu, air ketuban memiliki peranan penting dalam membantu tumbuh kembang janin, serta melindungi janin dari cedera. Air ketuban mulai terbentuk kira-kira 12 hari setelah terjadi proses pembuahan. Air ketuban, normalnya berwarna jernih kekuningan, dengan volume sekitar 60 mililiter (mL) saat kehamilan berusia 12 minggu, 175 mL saat usia kehamilan berusia 16 minggu, dan 400-1200 mL saat usia kehamilan berusia 34-38 minggu.
Di luar kondisi normalnya, air ketuban juga bisa mengalami kelainan dan dapat membahayakan ibu dan janinnya, sehingga perlu diwaspadai. Yuk, kenali apa saja tanda air ketuban yang tidak normal, serta risikonya.
Air Ketuban Terlalu Banyak
Secara medis, kondisi ini disebut polihidramnion, yaitu komplikasi yang umum dialami ibu hamil. Sebagian besar ibu hamil yang memiliki kondisi polihidramnion, dapat melahirkan bayi yang sehat. Walau begitu, disarankan untuk tidak mengabaikan kondisi ini, karena penyebab air ketuban terlalu banyak belum diketahui secara pasti. Risiko yang berkaitan dengan kondisi ini di antaranya: Kelainan bawaan pada janin, ibu hamil menderita penyakit diabetes, kondisi hamil kembar yang disertai dengan sindrom transfusi kembar-ke-kembar, rhesus darah antara ibu dan janin berbeda, atau masalah pada jantung bayi.
Air Ketuban Terlalu Sedikit
Kondisi air ketuban terlalu sedikit, dinamakan juga dengan oligohidramnion. Kondisi ini lebih rentan terjadi di trimester akhir kehamilan, dan dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu: Komplikasi kehamilan, kehamilan lewat bulan, konsumsi obat-obatan tertentu, solusio plasenta, selaput ketuban pecah, atau masalah pada janin. Kondisi ini dapat dideteksi sejak dini menggunakan USG.
Ketuban Pecah Dini
Untuk sebagian ibu hamil, ketuban bisa pecah sebelum kehamilan menginjak usia 37 minggu. Semakin dini kondisi ini terjadi, semakin berisiko dan serius kondisi yang dialami ibu dan janin. Walau seringkali tidak diketahui penyebabnya, ada beberapa faktor yang diduga bisa menjadi pemicunya, yaitu: Infeksi pada vagina, rahim, atau leher rahim, kebiasaan merokok, riwayat operasi atau biopsi leher rahim, riwayat kondisi serupa pada kehamilan sebelumnya, atau kantong ketuban terlalu meregang.
Warna Air Ketuban Tidak Normal
Mendekati persalinan, air ketuban yang normal berwarna putih keruh hingga kekuningan dan tidak berbau. Air ketuban yang berwarna tidak normal seperti kehijauan atau kecokelatan dan bercampur dengan banyak darah, bertekstur kental, berbau busuk, bisa menandakan kelainan pada janin atau infeksi pada ketuban, segera periksakan ke dokter.
Kenali tanda air ketuban tidak normal sejak dini, agar penanganan dapat segera dilakukan untuk memastikan kondisi ibu dan janin sehat terpantau.
Sumber:
dr. Sienny Agustin, Š—“Mengenal 4 Tanda Air Ketuban Tidak NormalŠ—, Alodokter, 3 Juni 2021